Setelah berjibaku berjuang membuat aplikasi berbasis PHP, mungkin kita terpikirkan untuk perlu menyembunyikan source code. Tentu pertimbangannya bisa karena alasan keamanan, atau mungkin karena klien belum membayar penuh. Nah, ada beberapa Teknik untuk “mengamankan” source code PHP kita. Namun, kita juga harus mawas bahwa tidak ada solusi yang sepenuhnya manjur untuk menyembunyikan kode PHP.
Tidak mungkin menyembunyikan source code PHP sepenuhnya karena PHP adalah interpreted language, akan tetapi ada beberapa alternatif metode yang mungkin untuk diterapkan:
- Menggunakan obfuscator untuk membuat kode sumber sulit dibaca.
- Menggunakan pelindung kode atau pembuat enkode.
- Terakhir, kompilasi kode PHP menggunakan converter atau mesin virtual.
Metode 1. Menggunakan OBFUSCATOR PHP
Alternatif pertama adalah dengan menggunakan salah satu dari banyak obfuscator PHP gratis. Mereka hanya mengubah kode asli menjadi skrip yang berantakan dan tidak dapat dibaca dengan mudah oleh manusia.
- ONLINE OBFUSCATOR
- OFFLINE OBFUSCATOR
Metode 2. Menggunakan PHP Protector dan Encoder Profesional
Tidak mempercayai obfuscator PHP gratis? Atau butuh sesuatu yang lebih profesional? Masih ada protector dan encoder kode PHP berbayar yang tersedia. Namun berhati-hatilah, biayanya bisa cukup mahal.
Contoh protector dan encoder PHP professional :
- Zend Guard
- IonCube
- PHP Shield
Metode 3. PHP Compiler
Opsi terakhir ini mungkin bisa dianggap sebagai cara yang tak lazim, karena melibatkan kompilasi kode PHP dan cara kerjanya cukup berbeda dengan cara konvensional.
Interpreted languages: The source code is read and executed “on the fly”. For example, PHP and Javascript are interpreted languages. To run a PHP script on a computer, PHP must be installed first.
Compiled languages: The source code needs to be compiled into a self-contained executable first. For example, we can create executable files with Java. The executable files can run independently on computers without having to install Java.


















