O
rang-orang miskin (masakin) merupakan golongan orang yang sangat dicintai oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Segala keterbatasan dan ketidakmampuan dalam hidup mereka membuat Baginda Nabi begitu memuliakan mereka. Bahkan, dengan rasa cinta beliau, sampai-sampai Rasulullah pun sangat menginginkan kehidupan yang dimiliki oleh para masakin. Sebagaimana dalam suatu hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Ya Allah hidupkanlah aku sebagai seorang miskin, matikanlah aku sebagai seorang miskin, dan giringlah aku pada hari kiamat bersama kelompoknya orang-orang miskin”. (HR. At – Tirmidzi: 2352)
Kita pun, sebagai umat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diajarkan untuk mencintai fuqoro dan masakin. Dalam kitab Lubabul Hadist disebutkan :
حُبُّ الْفُقَرَاءِ مِنْ أَخْلَاقِ الْأَنْبِيَاءِ وَبُغْضُ الْفُقَرَاءِ مِنْ أَخْلَاقِ الْفَرَاعِنَةِ
“Mencintai orang-orang fakir adalah akhlak para nabi, dan membenci orang-orang fakir adalah akhlaq para fir’aun”
Lebih lanjut, Baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لِكُلِّ شَيْءٍ مِفْتَاحٌ وَمِفْتَاحُ الْجَنَّةِ حُبُّ الْمَسَاكِيْنِ وَالْفُقَرَاءِ لِصَبْرِهِمْ هُمْ جُلَسَاءُ اللهِ تَعَالٰى يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Setiap sesuatu memiliki kunci, dan kunci surga adalah mencintai orang-orang miskin dan orang-orang fakir karena kesabaran mereka, mereka adalah orang-orang yang duduk bersama Allah yang Maha Luhur pada hari kiamat”
Dalam kondisi bagaimanapun keadaan kita, baik kaya atau tidak, semoga kita senantiasa diberikan pertolongan untuk mencintai faqir miskin karena itu adalah kunci masuk surga dan bahkan itu termasuk akhlak Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.















